Jika itu kebaikan, maka segerakanlah

Hidup menjadi orang baik bukan berarti lepas dari permusuhan. Jika kita tidak memusuhi, mungkin orang lain yang akan memusuhi kita. Orang sehebat Rasulullah saja masih ada yang memusuhi. Siapa yang meragukan akhlak Rasulullah? Malaikut-pun memujinya. Kebenaran dan kebatilan tetap akan berperang, oleh karenanya apabila kita mengharapkan kemenangan, maka pastikan kita berada diposisi yang benar. Karna Allah akan menolong dan janjikan kemenangan bagi orang-orang yang beriman.

“Dan Sesungguhnya Kami telah mengutus sebelum kamu beberapa orang rasul kepada kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan (yang cukup), lalu Kami melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa. Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.”

Pernahkah kita merencanakan kebaikan, tapi justru rencana yang sudah kita buat tidak terealisasi. Kalau tertunda mungkin masih untung, tapi kalau sudah lupa untuk mewujudkan perencanaan, mungkin itu yang disebut kalah sebelum berpeperang. Kenapa dikatakan kalah? Karena syetan telah menjadikan kita orang yang hanya pandai berangan-angan. Syetan setiap saat membisikkan kesesatan di telingan kita, agar setiap kebaikan yang akan kita lakukan berubah menjadi angan-angan saja. Dan lama-kelamaan kita akan dibuat lupa, dibuat lupa dengan cara disibukkan dengan kehidupan dunia. Apa artinya? Bukannya kebaikan yang kita dapatkan, tapi malah kebodohan.

Saudaraku, segerakanlah kebaikan itu walau hanya sekecil biji zarah. Jangan dipandang remeh, jangan pula terlena dengan hal-hal kecil. Dimanapun dan kapanpun, sekecil dan sebesar apapun kesempatan kebaikan itu datang kepada kita, maka segerakanlah.  iya segerakanlah…. Dan dapatkan manfaat kebaikan itu kelak di dunia maupun diakhirat…

“Jika itu kebaikan, maka segerakanlah”

By: Nurtiyas